Klaim Malaysia, bukti kurangnya perhatian terhadap aset Bangsa

Negara tetangga sekaligus saudara serumpun kita,Malaysia seperti tak henti-henti mengganggu Bangsa Indonesia. Entah apa sebenarnya yang diinginkan “Negri Jiran” terkait “aksi”nya terhadap bangsa kita ini. Perjanjian Perdamaian yang pernah ditanda tangani oleh kedua belah pihak, sepertinya hanya dianggap sebagai hal sepele oleh Malingsiang ini. Dengan enteng mereka melanggar perjanjian ini dengan kembali berusaha mengakuisisi pulau Ambalat, padahal sebelum ditandatanganinya perjanjian perdamaian, mereka sudah berusaha menguasai pulau sipadan.
Selain itu,berbagai macam budaya kita juga mereka akui sebagai milik mereka, seperti Reog Ponorogo, Wayang kulit, Tari pendet, lagu daerah Rasa sayange, makanan tradisional Tempe, bahkan, mereka berani melecehkan bangsa kita dengan memplesetkan lagu kebangsaan kita.Hal ini tentu tidak bisa kita biarkan, karena ini menyangkut kedaulatan bangsa kita. Sngat sayang sekali kalau asset yang tak ternilai ini sampai jatuh ke tangan orang lain, jelas-jelas ini adalah budaya asli karya nenek moyang kita.
Indonesia adalah Negara yang besar, sangat mustahil kita tidak bisa menghentikan Malaysia. Haruskah kita menunggu sampai asset kita hilang satu-persatu, baru kemudian kita bertindak? Tidak bukan?. Jalan perdamaian sudah pasti tidak akan memberikan efek signifikan, sepertinya memang harus kita Ganyang (lahap) Malaysia dengan mobilitasi militer. 
Menurut saya, penyebab konfrontasi ini tidak 100% berasal dari ulah Malaysia. Kalu kita perhatikan, mengapa Malaysia berani mengakui budaya kita, itu karena di malysia banyak warga indonesia yang menetap di sana menampilkan Budaya yang mereka klaim. Alasan mengapa mereka memilih tinggal di malaysia, karena disana mereka lebih sejahtera daripada hidup di Indonesia. Selain itu juga, Pemerintah kurang perhatian terhadap budaya dan derah rawan di perbatasan negara kurang diperhatikan, bahkan akses mereka ke malaysia lebih mudah. Kalau saja ini dimanfaatkan oleh malaysia, tentu akan sangat merugikan. Dan seharusnya semua aset kita petenkan, supaya tidak mudah diambil orang.
Cukup sekian, semoga menjadi bahan pemikiran bagi kita semua, Hidup Indonesia!!!!!!!!!!
Matius Nugroho, SMA PINTAR