Gempa Sumbar


Gempa 7,6 SR di daerah Pariaman Jam 17:16:09, Lok: 0.84 LS-99.64 BT (57 km Barat Daya Pariaman-Sumbar) kedalaman 71 km.(BMG)
Dari informasi melalui hubungan sms dengan berbagai sumber di Bukiitinggi (+ 90 pusat gempa) kota Padang mengalami kerusakan yang cukup parah. Walikota Padang Fauzi Bahar telah mengungsikan masyarakatnya ke Bukit-bukit menjauh dari tepian pantai. Hal ini dilakukan untuk menghindari Tsunami, dikarenakan Gempa berpotensi Tsunami.  Dikabarkan juga bahwa salah kantor Bank Swasta dikota Padang ambruk. Mungkin akan lebih banyak lagi kerusakan rumah penduduk di Kota Padang dan Pariaman.
Saat menulis artikel ini, jam 17:38:52 masih terjadi gempa susulan berkekuatan 6.2 SR, Lokasi 0.72LS-99.94 BT (22 KM Barat Daya Pariaman Sumbar) kedalamanan 110 KM.
Berita dari Antara :
Wartawan Senior di Padang, Hasril Chaniago yang dihubungi dari Medan mengatakan, dampak akibat gempa itu belum diketahui secara menyeluruh, termasuk korban jiwa dan kerugian lainnya, meski banyak bangunan yang ambruk di beberapa lokasi.
Sejumlah bangunan pemerintahan seperti, kantor Dinas Pendapatan Daerah, Pekerjaan Umum di kawasan Jalan Khatib Sulaiman tampak ambruk, kaca-kaca dan dinding kantor Pusat Telkom di Jalan KH.A.Dahlan juga hancur bahkan hubungan telepon dari dan ke ibukota Sumbar itu sempat terputus.
"Sinyal telepon seluler saja baru muncul dan anda orang pertama yang menelpon saya karena pemancar sempat tidak berfungsi akibat goncangan gempa dan terputusnya aliran listerik, sedangkan kondisi fasilitas telekomunikasi lain belum tahu keadaannya karena masyarakat tampak masih panik mencari tahu keberadaan keluarga mereka," ujarnya.
Sejumlah gedung di kawasan Air Tawar juga mengalami kerusakan berat, seperti bangunan mini market, Suka Fajar, Capella, sementara gedung Perwakilan BPKP Sumbar juga rusak, tetapi Rumah Bagonjong, sebutan untuk Kantor Gubernur Sumbar, tampaknya terhindar dari kehancuran.
VivaNews Jam 19.56, Tanah Rengkah lalu Keluar Air
Kesaksian ini muncul dari dua orang yang tinggal berjauhan. Warga Kota Padang, Linda, mengaku melihat air keluar dari tanah di halaman rumahnya. Khawatir akan terjadi tsunami, apalagi rumahnya hanya berjarak satu kilometer dari pantai Padang, dia pun mengungsi ke sebuah rumah sakit.
Antara 20.08
Warga Kota Padang masing mengungsi. "Warga masih takut kembali ke rumah dan berkumpul di lapangan," kata Dewi, warga daerah Kuranji Kota Padang yang dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, ratusan warga di daerahnya masih bertahan di lapangan yang tak jauh dari pemukiman warga. Mereka mendirikan tenda darurat dari terpal dan peralatan seadanya.

Kompas.com Jam 20.13:
Juru bicara Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan, menegaskan, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat, tertutup untuk semua penerbangan dari Medan maupun Jakarta, akibat gempa bumi Rabu (30/9) sore.

Oleh : Matius Nugroho.A
Sumber : Berbagai sumber