Selamat Ulang Tahun Ke sepuluh, Kuansing

SENIN tanggal 12 Oktober 2009 kemarin tepat 10 tahun usia Kabupaten Ku-antan Singingi (Kuansing) pascapemekaran dari dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada tahun 1999 yang lalu melalui Undang-Undang Nomor 53/1999.

Rangkuman memori sudah berjajar cukup panjang, jika hanya dijadikan rangkuman untuk bahan evaluasi. Bukan layaknya daun, saat umur bertambah ada kedekatan pada keguguran dan masa tugas, berikut berakhir sudah masa keindahannya. Tapi sebaliknya, tantangan bagi daerah/pemerintahan ke depan adalah tatapan tak berujung dalam menggapai langkah-langkah untuk menuju perbaikan.

Pembangunan sarana dan prasarana dari tahun ke tahun terus dikebut. Usaha ini telah dimulai dari kepemimpinan Bupati Kuantan Singingi pertama Rusdi S Abrus dan dilanjutkan oleh Bupati kedua Drs H Asrul Jaafar dan sekarang masa kepemimpinan H Sukarmis bersama wakilnya H Mursini. Pembangunan infrastruktur dan yang menyentuh langsung kemasyarakat terus digesa.

Dalam rangka Ulang Tahun Kabupaten Kuantan Singingi yang ke-10 ini sangat banyak persoalan yang perlu dievaluasi, tetapi pada kesempatan ini paling tidak ada tiga catatan besar yang ingin saya sampaikan, antara lain: Pertama, perkuat sumber daya manusia dengan segera mengimplementasikan hak dasar masyarakat untuk menikmati pendidikan. Sebagaimana diketahui pemerintah pusat telah merealisasikan anggaran pendidikan 20 persen dalam APBN tahun 2009.

Langkah ini seyogiyanya mendapat dukungan dan semakin memperkuat Pemerintah Daerah Kuantan Singingi untuk bisa menuntaskan persoalan keterbelakangan pengetahuan bagi masyarakat. Masalah kehidupan ini intinya adalah masalah sumber daya manusia (SDM) di Kuantan Singingi. Jika komitmen utama adalah ingin merubah kualitas manusia menjadi lebih baik, maka kehidupan ini arahnya juga lebih baik. Sebenarnya dukungan kepemimpinan sudah ada, hal ini dapat di lihat dari telah terimplementasinya sekolah bertarap internasional (International Bording School) atau Sekolah Pintar yang telah dirintis semenjak kepemimpinan Bupati Drs H Asrul Jaafar.

Kedua, perkuat perekonomian dengan memberdayakan sendi-sendi perekonomian kerakyatan. Krisis global yang kita rasakan hingga saat ini telah membuktikan bahwa konsep liberalisasi perekonomian tidak menciptakan kestabilan perekonomian, tapi pada ketergantungan dengan pihak lain atau bahayanya adalah memberikan peluang beberapa individu untuk menjadi penentu penggerak perekonomian.

Di samping itu, tidak salah jika kemiskinan akan mendekatkan orang pada kekafiran. Kekafiran adalah sebagai bentuk pengingkaran terhadap arah-arah perbaikan. Susah menjadi baik bisa disebabkan karena lemahnya pemenuhan keperluan-keperluan mendasar. Oleh karenanya orang akan mudah menempuh segala cara untuk pemenuhan keperluan tersebut. Sehingga pembentukan masyarakat madani (civil society) akan jauh lebih sulit.

Ketiga, perkuat nilai ketahanan spiritual masyarakat/keimanan. Tidak kalah pentingnya dengan kedua masalah di atas. Keimanan menjadi hal dasar kepercayaan ma-syarakat untuk memberikan dorongan, inspirasi dan penanaman nilai yang menjadi penentu penyeimbang kestabilan antara realitas fisik dan rohani. Masyarkat Kuantan Singingi mempunyai modal untuk ini, sehingga akan lebih mudah untuk mengembalikan akan kesadaran keimanan yang sekarang menurut saya sudah mulai banyak ditinggalkan. Di sinilah benih timbulnya ukuran bahagia dan di sini pula pemisah kejernihan antara yang patut dan tidak patut.

Kini Kabupaten Kuantan Singingi sudah bertambah usianya, dengan momentum ulang tahun Kuansing yang ke-10 ini merupakan puncak kebahagiaan bagi seluruh anak nagori se-Kuantan Singingi, bahkan yang merupakan juga kebahagiaan bagi seluruh perantau yang berasal dari Kuantan Singingi, sekaligus sebagai puncak perjuangan seluruh lapisan masyarakat dalam mendirikan kabupaten ini. Kini perjuangan masayarakat Kuantan Singingi telah membuahkan hasil, untuk itu rasanya sangat layak peringatan ulang tahun ini dilaksanakan sebagai cambuk dan koreksi diri bagi seluruh masyarakat dalam pembangunan.

Kuantan Singingi saat ini memang sedang giat-giatnya membangun nagori, penulis sangat salut dan medukung semua usaha pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi terutama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Dengan pendidikan diharapkan masyarakat yang tidak tau menjadi tau, masyarakat yang bodoh menjadi pintar.

Semua usaha itu sepengetahuan penulis sangat serius dilakukan oleh Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis, sering kali bupati yang nyentrik ini mengatakan, dalam setiap kali pidatonya, “Walaupun ambo hanya tamatan STM tapi ambo bertekad untuk memajukan pendidikan di Kuansing.”

Semua tahu kalau pembangunan yang telah dicapai selama 10 tahun ini bukanlah sebuah perjuangan yang mudah. Ketika bupati pertama dilantik, sembilan hari setelah itu musibah menyelimuti Kuantan Singingi dengan wafatnya bupati pertama Rusdi S Abrus dan dilanjutkan oleh wakilnya Drs H Asrul Jaafar. Di masa kepemimpinan Drs H Asrul Jaafar beliau tidak memiliki wakil, suatu perjuangan yang menurut saya sangat berat. Saya sangat apresiate dengan kepe-mimpinan bapak Drs H Asrul Jaafar, tanpa wakil bupati beliau berjuang sekuat tenaga mewujudkan pembangunan di Kuansing, dan karena perjuangan beliau jugalah masyarakat Kuantan Singingi saat ini bisa menikmati pembangaunan yang telah kita rasakan sekarang.

Tiada kata lain selain terimakasih yang tak terhingga kepada Almarhum Bapak Rusdi S Abrus sebagai bupati pertama dan Bapak Drs H Asrul Jaafar yang telah berjuang tanpa mengenal lelah demi mewujudkan Kuantan Singingi yang lebih sejahtera. Dan tidak lupa tentunya terima kasih yang tidak terhingga bagi seluruh pejuang yang telah berjuang dengan susah payah mewujudkan berdirinya Kabupaten Kantan Singingi.

Mudah-mudahan ulang tahun kali ini bukan menjadi momen mengulang keadaan dan tak ada perbaikan. Bukan juga malah menghinakan diri dengan menuju kemunduran. Tapi, ulang tahun adalah mengulang spirit komitmen untuk berbenah, memperbaiki yang salah, berani berubah, tegas dengan segala bujukan perusakan diri dan kehidupan bersama serta tidak takut menjadi lebih baik. Semoga bung Sukarmis, Mursini dan Zulkifli dapat mewujudkannya? Semoga. Happy Birthday Kuansingku, basatu nogori maju.