Bimbel, adalah konsep yang salah unutk menghadapi UN



Kegiatan pemantapan dan bimbingan belajar yang marak diadakan beberapa bulan menjelang Ujian Nasional (UN) merupakan konsep yang salah.
Demikian pakar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Prof Said Hamid Hasan menuturkan di Bandung, Rabu (20/1/2010). "Adanya bimbel dan latihan-latihan di sekolah tiga bulan menjelang UN menggambarkan anak tidak lagi dalam konsep pendidikan, tapi dalam proses belajar untuk ujian dan merupakan gejala yang tidak baik," kata Said.

Menurutnya, kondisi tersebut adalah bahaya besar jika pemerintah tetap melanjutkan proses pendidikan seperti ini. Dia katakan, kalaupun pemerintah mau menyelenggarakannya, seharusnya UN tidak ditujukan untuk menentukan kelulusan.

"Tapi, mungkin untuk memperbaiki kondisi sekolah," ujarnya.
Menjelang UN yang dimajukan menjadi bulan Maret, sekolah-sekolah, baik SMP maupun SMA, mengadakan program pemantapan untuk para siswa kelas 9 dan 12. Selain itu, para siswa pun beramai-ramai mengikuti bimbingan belajar.
Said mengatakan, memang ada konsep pemantapan dalam pendidikan, tetapi bukan dalam bentuk seperti yang ada sekarang ini. Pemantapan, menurut dia, diadakan untuk mereka yang nilai ulangannya kurang.
"Remedial dan pemantapan sebenarnya bagi mereka yang belum menguasai materi, sehingga anak-anak betul-betul menguasai apa yang harus dia kuasai melalui proses pendidikan yang wajar," kata Said.

kompas.com