MySQLi, masa depan MySQL Extension untuk versi terbaru dari PHP

Jika anda memiliki project yang menggunakan MySQL dan masih menggunakan Original MySQL API (contohnya mysql_connect(), mysql_fetch_row() dan sebagainya), bersiaplah untuk merombak script project anda tersebut jika saja suatu waktu server anda meng-upgrade versi PHP nya. Lho? kenapa? ya karena sejak di rilisnya php 5.5, API tersebut telah deprecated (tidak didukung lagi), sebagai gantinya kita harus menggunakan API dari Mysqli (i kependekan dari improved) yang disediakan untuk mengakses fungsionalitas MySQL 4.1 keatas.

Tapi jangan khawatir berlebihan terlebih dahulu, rasanya sama kok dengan ketika anda terbiasa memakai Mysql terus tiba-tiba anda harus membuat project dengan database Postgre, tidak banyak perbedaan yang signifikan terkait function-functionnya. Hal yang baru -dan paling menarik bagi saya- adalah mysqli ini menyediakan interface untuk Object Oriented Programming (OOP) selayaknya ekstensi untuk SQLite, kerennya lagi, kita dapat memilih akan menggunakan cara prosedural seperti biasa atau OOP. 

Lalu timbul pertanyaan, bagaimana jika saya tetap ingin menggunakan mysql original API? jika anda melontarkan pertanyaan demikian kepada saya, saya akan menjawab "Boleh-boleh saja", tetapi tentu ada konsekuensinya, bagaimana project anda bisa berjalan di masa depan? cepat atau lambat, tentu kita harus mengikuti laju arus perkembangan, bukankah akan lebih mudah untuk menyongsong masa depan daripada sibuk memaksakan masa lalu?

So, mari kita sama-sama belajar untuk mempersiapkan masa depan kita


Dari senja, untuk november kelam

Bila mega jingga, hampa
Tanpa malu dia melarung rupa
Mengawang beraninya menghina
Pengecut dari penjuru senja, rupanya

Bila terang kini tak terlihat
Ini fana mulai bermuslihat
Inginya sukma barang sesaat
Pada akhirnya itu sesat

Tiada kan zahir yang telah cair
Beku kalbuku masih tahir
Bermimpi pun tak terpikir
Ku mau, akan dan telah berakhir

Sang kejora sadarkan
Haruslah segera dia pulangkan
Ke pangkuan ratapan,
Betapapun air mata tak bertuan

Pada akhirnya ini ilusi

disadur dari https://www.facebook.com/notes/matius-nugroho-aryanto/dari-senja/423786447657279

Setting XAMPP supaya dapat menjalankan PostgreSQL Extension

Jika kita menggunakan MS4W secara default extension pgsql dan PDO pgsql sudah aktif tanpa perlu merubah konfigurasi php kita, namun lain halnya jika menggunakan XAMPP (padahal servernya sama-sama Apache loh), kita perlu merubah sedikit konfigurasinya.

Mengaktifkan Extension php_pgsql.dll 
  1. kita akan sedikit mengubah file php.ini yang ada di C:\xampp\php buka file php.ini tadi dengan text editor kesayangan anda
  2. kita cari extension php_pgsql.dll dan hilangkan "titik koma"nya (biasanya terletak di line 1000an lah, kalau nggak ya tinggal CTRL + F aja :D )
  3. Save and done
Loading libpq.dll secara manual

Walaupun php_pgsql.dll ada (exist) di folder php/ext/ biasanya apache server tetap belum mengenali fungsi-fungsi pgsql bahkan setelah kita copykan libpq.dll ke dalam folder tersebut, solusinya simak langkah-langkah berikut:

  1. Buka direktori C:\xampp\apache\conf dan buka httpd.conf dengan text editor 
  2. tambahkan baris berikut si sembarang tempat, biar enak dan simple nggak pake ribet ya kita tambahkan di line 1 : LoadFile "C:/Program Files/PostgreSQL/9.2/bin/libpq.dll" atau direktori dimana PostgreSQL anda terinstal,yang jelas intinya kita menyuruh apache meload libpq.dll ketika starting
  3. Save and done
  4. Restart apache anda, dan tadaaaa

Membuat web app basic pertama dengan YII Framework


YII Framework saat ini sedang naik daun (kabarnya sih) karena banyak fitur built in yang fleksibel, dan yang menjadi andalan dan sangat bermanfaat bagi pemula (seperti saya) dalam memahami konsep MVC (model, view, control) adalah GII alias generator, berikut akan coba saya paparka bagaimana meng-install yii, bagaimana menjalankan yiic di xampp dan windows untuk membuat web aplikasi pertama kita, bagaimana pula mengaktifkan fitur GII nya :)

Oke, pertama-tama (nggak harus pertama sih, tapi wajib) download yii frameworknya di situs resminya http://www.yiiframework.com disarankan mendownload alias unduh versi terbaru.
Sebnarnya yii ini tidak perlu diinstall sih, cuma perlu di ekstrak di direktori htdocs atau public html atau semacamnya lah, jika diinginkan juga boleh foldernya di kasih nama sesuai selera, saya sendiri menamainya yii





Berikutnya, kita akan membuat web app pertama kita, kebetulan sebagai pemula, mari kita gunakan generator yang di sediakan oleh yii, yaitu yiic.
  1. Buka comand prompt alias cmd, lalu ketik cd c:/xampp/php tekan enter
  2. ketik c:/xampp/htdocs/[nama folder yii kita]/framework/yiic webapp c:/xampp/htdoc/[namaproject kita] lalu enter, jawab yes. bingung? tenang, ini ada sekrinsutnya hehehe
  
oke, sampai disini yii telah selesai membuatkan kita app, kebetulan app saya bernama webappyii, berikutnya kita akan mengaktifkan fitur GII alias generator, generator apa? pokoknya cobain aja dulu deh, ntar pasti kerasa manfaatnya hehe
  1. di dalam folder project kita tadi, buka main.php yang ada di folder protected\config lalu uncomment di settingan gii-nya dan buatlah passwordnya misal : mantanterindah, 4everaloner, tongkosongnyaringbunyinya atau apa terserah hehe
 2. Buat lah database beserta tabel untuk testing dan belajar memahami konsep mvc yii, pasti pada bisa lah kan buatnya? :D

3. buka gii generator di http://localhost/webappyii/?r=gii atau http://localhost/webappyii/index.php?r=gii ganti webappyii dengan nama folder anda, nah disitu ada banyak pilihan generator yang bisa anda pilih sendiri :)

4. jangan lupa di main.php tadi mengubah db connectionnya menjadi mysql, karena defaultnya menggunakan SQLite, sesuaikan dengan db dan tabel yang telah kita buat tadi

Oke, percobaan kita sementara cukup sampai disini, semoga tutorial ini bermanfaat dan membantu, jika masih ada yang kurang jelas silahkan tinggalkan comment ada hubungi contact saya yang ada di blog ini, masukan dan saran juga boleh :)

Ampas Kopi

Kopi susu yang sedari tadi menghangatkan ujung-ujung kesadaranku tak terasa sudah tersisa ampasnya saja,   ku hembus-hembus gelas kaca bertuliskan sebuah merk antiseptik itu, kupaksakan sisa-sisa uap hangatnya mengarah kewajahku ini, dan kupastikan aku masih terjaga. Baru kali ini aku begitu menikmati kopi (barangkali karena ada campuran susunya), atau mungkin justru suasana subuh sperti ini yang ku nikmati, saat kurasakan ketentraman yang sialnya jarang aku rasakan. Aku sendiri sempat berpikir, bagaimana ampas kopi yang pahit ini bisa begitu dinikmati pecintanya, bagaimana ampas kopi yang hitam pekat ini bisa menjadi candu, bagaimana bisa sebuah inspirasi berasal dari  ampas kopi, dan beberapa bagaimana lagi yang berebut memperkosa pikiranku. Ah, persetan dengan itu semua, bukankah kita tinggal menikmatinya saja?

Namun aku jelas tidak bisa terima begitu saja pikiranku diperkosa hanya oleh ampas kopi, tapi bagaimana caraku membalas si ampas kopi bedebah itu? Oh iya, kenapa tidak ku analogikan kedalam kehidupanku saja? Memang semenjak memasuki fase remaja akhir kurang kusadari bahwa aku smakin bodoh saja, bahkan hanya untuk melawan ampas kopi. Aku juga baru ingat, aku ini mirip ampas kopi (hitam), muak aku dengan ampas kopi ini.

Saat menyeduh kopi, kita tahu betul apa yang hendak kita lakukan terhadap kopi itu, dan kita tentunya tahu, akan kembali menjadi ampas ktika habis nikmatnya. Satu seruput, dua seruput, kita terlalu menikmatinya, sehingga kita lupa bagaimana kopi ini akan berakhir. Menikmati setiap seruputan dari kehidupan sudah barang tentua dalah kebutuhan semua insan, namun ingatkah kita bahwa kenikmatan itu akan berakhir? Sampai disini aku sadar, sesungguhnya mengingat akhirnya itulah yang aku nikmati.

Pikiranku semakin tidak karuan saja, aku benci kalau sudah begini. Mereka datang berbondong-bondong, tidak saling mengenal, namun saling mencaci-maki satu sama lain, berusaha menjadi yang paling realistis. Aku sangat butuh bantuan lebih banyak lagi, namun siapa peduli? ku lampiaskan saja kepada selembar kertas yang tak tahu apa-apa, lalu kupaksa seenaku sendiri menterjemahkan beningnya kedua bola mataku yang sudah mulai kabur ini. Salah siapa ia tak mau protes, bukankah teman memang seharusnya begitu? Kalau sudah begini, ku alamatkan seluruh bebanku kepada kereta waktu yang menjemput panas mentari, yang akan mendaur ulangnya menjadi beban yang baru, demikiah setiap hari. Kusangka kereta itu kembali membawa kabar gembira.

Setidaknya kopi susu tadi membuatku lebih lama menikmati subuh ini, lebih lama merenungi smua yang ingin ku renungkan, berkatnya pula aku sadar harus bisa menentukan akhir dari segala yang ku buat, tentang semua.

Apakah kita semua harus pandai meracik kopi kita sendiri? pandaipun kita, ada waktunya kita meminta orang untuk membuatkan kopi bagi kita, nikmati apa yang kita buat sebelum terasa pahit ampasnya